Volume 1
Minggu
26
“… keesokan harinya, pagi-pagi, bangunlah Ayub, lalu mempersembahkan korban bakaran sebanyak jumlah mereka sekalian, sebab pikirnya: "Mungkin anak-anakku sudah berbuat dosa dan telah mengutuki Allah di dalam hati." Demikianlah dilakukan Ayub senantiasa.” (Ayub 1:5)
Bagian pertama dari kitab ini menjelaskan tentang Ayub, yang bukan hanya seorang kaya dengan harta berlimpah, anak-anak, dan keluarga yang baik, melainkan juga seorang yang saleh dan jujur (ay.1). Hal ini dibuktikan dengan perilaku hidupnya yang memerhatikan kehidupan anak-anaknya, berdoa bagi mereka dan mempersembahkan korban untuk mohon pengampunan kepada Allah (ay.5). Besar kemungkinan bahwa Ayub hidup pada zaman patriarki di mana seorang ayah berperan bukan hanya sebagai kepala keluarga tapi juga sebagai IMAM bagi keluarganya. Karena itu, tidak mengherankan jika…
Baca selengkapnya