Jurnal Renungan
Minggu ke-47 | Gereja dan Pemuridan

Volume 1
Minggu
47

Gereja dan Pemuridan
Kis 2:42, 46; Matius 28:19, Ef 3:14-19

“Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.” (Kis 2:42)
Setelah menerima Tuhan Yesus sebagai satu-satunya Tuhan dan Juru Selamat, orang percaya harus segera dimuridkan. Pemuridan membuat karakter kita  semakin menyerupai Kristus. Kita saling melayani, saling mendoakan, saling peduli agar kita tumbuh bersama dan berbuah bagi kemuliaan-Nya. Kecakapan, ketrampilan dan talenta kita pun dikembangkan seiring dengan bertambahnya pengetahuan akan kebenaran firman Tuhan. Istilah murid sendiri berasal dari bahasa Yunani menggunakan kata 'matthetes', yang secara harfiah berarti murid. Pemuridan dapat diartikan sebagai  proses pendewasaan kehidupan rohani orang percaya menjadi serupa dengan Kristus. Dalam pelayanan Tuhan Yesus yang relatif singkat, Tuhan Yesus berfokus pada pemuridan. Bahkan sebelum terangkat ke Surga, Yesus meninggalkan pesan yang disebut sebagai Amanat Agung, “Karena itu, pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,” (Matius 28:19), di mana Yesus memberikan mandat kepada gereja-Nya, untuk melakukan pemuridan. Pemuridan adalah proses berbagi kehidupan (bukan sekadar berbagi kata-kata atau pengajaran). Tuhan Yesus mengajar banyak orang secara umum, tetapi dengan murid-murid-Nya Dia menciptakan hubungan yang lebih dekat. Tuhan Yesus menggunakan kelompok kecil yang terdiri dari 12 orang yang secara khusus disebut sebagai murid-murid-Nya. Kepada murid-murid-Nya, Yesus mengajarkan hal-hal yang lebih detil, lebih jelas, dan lebih dalam dibandingkan saat mengajar kepada orang banyak. Kebiasaan inilah yang diteruskan oleh Para Rasul setelah Yesus naik ke surga, sebagaimana yang tercatat di dalam kitab Kisah Para Rasul Pasal 2:42,46. Ayat-ayat tersebut menggambarkan gereja/komunitas Kristen mula-mula dan komitmen mereka untuk belajar dari ajaran para rasul, bersekutu satu sama lain, berbagi makanan bersama, dan berdoa. Komunitas ini menunjukkan komitmen mereka terhadap satu sama lain, komitmen terhadap iman mereka, serta komitmen mereka untuk menghidupi iman mereka dalam kehidupan sehari-hari.

Melalui pemuridan di gereja, jemaat Tuhan diingatkan dan dikuatkan akan pentingnya doa, iman yang bertumbuh dengan membaca, merenungkan dan melakukan firman Tuhan yang tertulis di dalam Alkitab, dan mempraktikkan kasih Kristus kepada sesama, dimulai dari keluarga, agar makin banyak orang yang mengenal dan mau menjadi murid Kristus. Pemuridan juga menjadi sarana bagi jemaat Tuhan untuk dikuatkan oleh Roh Kudus, berakar serta berdasar di dalam kasih, dipenuhi dengan kepenuhan Allah, dan agar Kristus berdiam di dalam hati mereka (Efesus 3:14-19).

Gereja juga perlu menggerakkan para orang tua, khususnya para ayah, untuk secara aktif dan konsisten melakukan pemuridan di dalam keluarganya. Mazmur 78 mengatakan bahwa pemuridan dimulai dalam keluarga. Oleh karena itu  orang tua harus mengajarkan kepada anak-anak mereka tentang firman Tuhan dan segala kebenarannya sejak mereka masih  dalam kandungan. Tujuannya adalah agar anak-anak kita  percaya dan menaati perintah-perintah Tuhan. 


RUANG REFLEKSI:

(Pertanyaan reflektif untuk mendampingi)
PERTANYAAN ALKITAB:
  1. Jawab Apa yang menjadi fokus utama pelayanan Yesus, yang ditekankan kembali sebelum Yesus naik ke surga?
  2. Jawab Apa tujuan gereja melakukan pemuridan, dan mengapa pemuridan juga perlu dimulai di dalam keluarga?
PERTANYAAN APLIKATIF:
  1. Jawab Apakah Anda sudah tertanam di gereja atau komunitas dimana Anda dimuridkan?
  2. Jawab Apa yang menjadi kendala bagi Anda selaku orang tua, untuk mulai melakukan pemuridan di keluarga Anda?
Note: Semua jawaban dan komitmen pribadi Anda bersifat private dan tidak dapat dibaca oleh orang lain kecuali anggota keluarga Anda sendiri yang ada di dalam 1 family team.

RUANG KOMITMEN:

KOMITMEN PRIBADI:
Login disini untuk mengisi kolom komitmen!
POKOK DOA:
Kita akan dipenuhi dengan kepenuhan Allah, dan Kristus akan tinggal di dalam hati kita, serta kita menyadari pentingnya bertumbuh secara rohani di dalam kasih-Nya, melalui pemuridan.
Jika Sahabat Keluarga memiliki pertanyaan terkait renungan pekan ini, silakan hubungi kami melalui email ke familyasateam@gmail.com
Bagikan renungan ini:

KATEGORI RENUNGAN

RENUNGAN TERBARU

MINGGU-51 | Diperbaharui dari Sehari ke Sehari
MINGGU-50 | Menjadi Pengelola Keuangan Keluarga
MINGGU-49 | Hidup Dipimpin oleh Roh Kudus
MINGGU-48 | Menjadi Teladan di dalam Kehidupan
MINGGU-47 | Gereja dan Pemuridan
Lihat Semua

ARTIKEL LAINNYA

7 Hal Parenting yang Setiap Ortu HARUS Ingat
Berjuang untuk memiliki pemahaman yang sama dalam hal mengasuh anak dan disiplin sering kali menjadi salah satu pergumulan terbesar yang…
Hari Kebahagiaan Internasional: Bahagia Bersama Keluarga!
Setiap tahun, tanggal 20 Maret ditandai sebagai Hari Kebahagiaan Internasional, sebuah momen yang mengundang kita untuk merenungkan arti sejati dari…
Jangan Pernah Percaya 5 MITOS tentang PACARAN Ini!
Sahabat Keluarga, seringkali kawula muda menghadapi tantangan dari mitos-mitos yang kerap kali dipercaya oleh generasi sebelumnya dan diteruskan ke generasi…
Lihat Semua

KEGIATAN TERAKHIR

Happy Wife, Happy Life
Ungkapan "Happy Wife, Happy Life" yang berarti "Istri Bahagia, Hidup Bahagia" merupakan ungkapan yang sangat terkenal meskipun tentu saja kurang…
Lihat Semua