Setelah menerima Tuhan Yesus sebagai satu-satunya Tuhan dan Juru Selamat, orang percaya harus segera dimuridkan. Pemuridan membuat karakter kita semakin menyerupai Kristus. Kita saling melayani, saling mendoakan, saling peduli agar kita tumbuh bersama dan berbuah bagi kemuliaan-Nya. Kecakapan, ketrampilan dan talenta kita pun dikembangkan seiring dengan bertambahnya pengetahuan akan kebenaran firman Tuhan. Istilah murid sendiri berasal dari bahasa Yunani menggunakan kata 'matthetes', yang secara harfiah berarti murid. Pemuridan dapat diartikan sebagai proses pendewasaan kehidupan rohani orang percaya menjadi serupa dengan Kristus. Dalam pelayanan Tuhan Yesus yang relatif singkat, Tuhan Yesus berfokus pada pemuridan. Bahkan sebelum terangkat ke Surga, Yesus meninggalkan pesan yang disebut sebagai Amanat Agung, “Karena itu, pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,” (Matius 28:19), di mana Yesus memberikan mandat kepada gereja-Nya, untuk melakukan pemuridan. Pemuridan adalah proses berbagi kehidupan (bukan sekadar berbagi kata-kata atau pengajaran). Tuhan Yesus mengajar banyak orang secara umum, tetapi dengan murid-murid-Nya Dia menciptakan hubungan yang lebih dekat. Tuhan Yesus menggunakan kelompok kecil yang terdiri dari 12 orang yang secara khusus disebut sebagai murid-murid-Nya. Kepada murid-murid-Nya, Yesus mengajarkan hal-hal yang lebih detil, lebih jelas, dan lebih dalam dibandingkan saat mengajar kepada orang banyak. Kebiasaan inilah yang diteruskan oleh Para Rasul setelah Yesus naik ke surga, sebagaimana yang tercatat di dalam kitab Kisah Para Rasul Pasal 2:42,46. Ayat-ayat tersebut menggambarkan gereja/komunitas Kristen mula-mula dan komitmen mereka untuk belajar dari ajaran para rasul, bersekutu satu sama lain, berbagi makanan bersama, dan berdoa. Komunitas ini menunjukkan komitmen mereka terhadap satu sama lain, komitmen terhadap iman mereka, serta komitmen mereka untuk menghidupi iman mereka dalam kehidupan sehari-hari.
Melalui pemuridan di gereja, jemaat Tuhan diingatkan dan dikuatkan akan pentingnya doa, iman yang bertumbuh dengan membaca, merenungkan dan melakukan firman Tuhan yang tertulis di dalam Alkitab, dan mempraktikkan kasih Kristus kepada sesama, dimulai dari keluarga, agar makin banyak orang yang mengenal dan mau menjadi murid Kristus. Pemuridan juga menjadi sarana bagi jemaat Tuhan untuk dikuatkan oleh Roh Kudus, berakar serta berdasar di dalam kasih, dipenuhi dengan kepenuhan Allah, dan agar Kristus berdiam di dalam hati mereka (Efesus 3:14-19).
Gereja juga perlu menggerakkan para orang tua, khususnya para ayah, untuk secara aktif dan konsisten melakukan pemuridan di dalam keluarganya. Mazmur 78 mengatakan bahwa pemuridan dimulai dalam keluarga. Oleh karena itu orang tua harus mengajarkan kepada anak-anak mereka tentang firman Tuhan dan segala kebenarannya sejak mereka masih dalam kandungan. Tujuannya adalah agar anak-anak kita percaya dan menaati perintah-perintah Tuhan.