Jurnal Renungan
Minggu ke-51 | Diperbaharui dari Sehari ke Sehari

Volume 1
Minggu
51

Diperbaharui dari Sehari ke Sehari
2 Korintus 5:17; Efesus 4:22-24; 1 Yohanes 2:15; 2 Korintus 6:17-18

“Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.” (2 Kor 5:17)
Memasuki tahun yang baru, banyak orang membuat komitmen baru untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas hidup mereka, menjadikan hidup mereka lebih baik dari tahun sebelumnya. Sebagai pengikut Kristus, kita dapat menggunakan motivasi yang sama untuk meningkatkan kehidupan kita tidak hanya secara fisik, tetapi juga secara rohani. Paulus mengingatkan jemaat di Korintus, dan juga kita semua, bahwa setelah kita percaya kepada Yesus Kristus, kita adalah ciptaan baru. Kita dulu hidup dalam dosa, tidak mengetahui dan memahami kebenaran dan keselamatan. Tetapi ketika kita ditebus dari dosa oleh karya penebusan Kristus, kita yang percaya kepada-Nya menjadi manusia baru. Kita termasuk orang yang diselamatkan, yang berarti kita tidak lagi hidup dalam yang lama, yang penuh dengan dosa. Kita sedang mengalami perubahan hidup.

Kata “ciptaan baru” yang Paulus katakan berasal dari kata dalam bahasa Yunani “kainê ktisis”. Saat Paulus menggunakan istilah “ciptaan baru”, itu mengarah kepada proses konversi iman menjadi Kristen. Dalam suratnya kepada Jemaat Korintus maupun Galatia, Paulus menghubungkan istilah “ciptaan baru” ini dengan kehidupan seseorang setelah berada di dalam Kristus, alias menjadi pengikut Kristus. Perubahan atau pembaruan yang dibicarakan Paulus bukanlah mengenakan tubuh yang baru. Kita tetap dengan tubuh kita sekarang, hanya saja jiwa dan karakter menjadi benar-benar baru, dan perubahan yang terjadi adalah ‘dari dalam ke luar’. Dalam suratnya kepada jemaat di Efesus, yang tercatat dalam Efesus 4:22-24, Paulus mengingatkan jemaat bahwa setiap orang Kristen atau pengikut Kristus, harus mengalami proses transformasi di dalam Kristus, yaitu proses menanggalkan cara hidup yang lama dan menerapkan cara hidup yang baru, yang selaras dengan kebenaran dan kekudusan Tuhan. Proses ini mengharuskan kita untuk terus menerus memperbaharui pikiran dan hati kita dengan beribadah, doa, membaca, merenungkan dan melakukan Firman Tuhan, dan mengalami proses pemuridan.

Rasul Yohanes dalam 1 Yohanes 2:15, memberikan peringatan kepada kita untuk tidak mengasihi dunia dan segala hal yang ada di dalamnya. Ketika kita menerima identitas baru kita di dalam Kristus, kita harus berhati-hati agar tidak terseret kembali ke dalam cara-cara dunia. Hal ini sejalan dengan apa yang Paulus tulis kepada jemaat di Korintus, yang tercatat di dalam 2 Korintus 6:17-18, di mana transformasi kita di dalam Kristus mengharuskan kita untuk dipisahkan dari dunia, artinya kita memiliki pola pikir, konsep, dan perilaku yang tidak serupa dengan dunia yang semakin rusak ini.  Setelah menjadi pengikut Kristus, dipanggil untuk hidup secara berbeda. berjalan dalam ketaatan pada perintah Allah, dan menjadi saksi kasih dan anugerah-Nya di dunia. Kita harus menjaga hati dan pikiran kita dari gangguan dan godaan yang ada di sekitar kita, dan fokus pada kasih kita kepada Tuhan dan kehidupan yang telah Dia panggil untuk kita jalani.


RUANG REFLEKSI:

(Pertanyaan reflektif untuk mendampingi)
PERTANYAAN ALKITAB:
  1. Jawab Perubahan seperti apa yang diharapkan terjadi saat kita menjadi orang Kristen?
  2. Jawab Apa yang dimaksud hidup terpisah atau memisahkan diri dari dunia?
PERTANYAAN APLIKATIF:
  1. Jawab Apa hal yang harus Anda lakukan untuk bisa menjadi ciptaan baru ?
  2. Jawab Apa yang selamaini mempersulit upaya Anda untuk menjadi ciptaan baru?
Note: Semua jawaban dan komitmen pribadi Anda bersifat private dan tidak dapat dibaca oleh orang lain kecuali anggota keluarga Anda sendiri yang ada di dalam 1 family team.

RUANG KOMITMEN:

KOMITMEN PRIBADI:
Login disini untuk mengisi kolom komitmen!
POKOK DOA:
Roh Kudus memberi kita kekuatan dan kemampuan untuk kita fokus menjadi manusia yang baru dalam pikiran, perkataan dan perilaku kita, dan juga memampukan kita untuk terus berusaha melakukannya hari demi hari. 

Jika Sahabat Keluarga memiliki pertanyaan terkait renungan pekan ini, silakan hubungi kami melalui email ke familyasateam@gmail.com
Bagikan renungan ini:

KATEGORI RENUNGAN

RENUNGAN TERBARU

MINGGU-51 | Diperbaharui dari Sehari ke Sehari
MINGGU-50 | Menjadi Pengelola Keuangan Keluarga
MINGGU-49 | Hidup Dipimpin oleh Roh Kudus
MINGGU-48 | Menjadi Teladan di dalam Kehidupan
MINGGU-47 | Gereja dan Pemuridan
Lihat Semua

ARTIKEL LAINNYA

7 Hal Parenting yang Setiap Ortu HARUS Ingat
Berjuang untuk memiliki pemahaman yang sama dalam hal mengasuh anak dan disiplin sering kali menjadi salah satu pergumulan terbesar yang…
5 Cara Membangun Self-Esteem Anak
Self-esteem atau keberhargaan diri bukan hanya penting bagi manusia dewasa. Self-esteem justu teramat penting untuk dibangun dan dirawat sejak dini,…
Keluarga Peduli Sampah
Sahabat Keluarga, sejak 2005 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menetapkan 21 Februari sebagai Hari Peduli Sampah Nasional yang pada…
Lihat Semua

KEGIATAN TERAKHIR

Happy Wife, Happy Life
Ungkapan "Happy Wife, Happy Life" yang berarti "Istri Bahagia, Hidup Bahagia" merupakan ungkapan yang sangat terkenal meskipun tentu saja kurang…
Lihat Semua