Memasuki tahun yang baru, banyak orang membuat komitmen baru untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas hidup mereka, menjadikan hidup mereka lebih baik dari tahun sebelumnya. Sebagai pengikut Kristus, kita dapat menggunakan motivasi yang sama untuk meningkatkan kehidupan kita tidak hanya secara fisik, tetapi juga secara rohani. Paulus mengingatkan jemaat di Korintus, dan juga kita semua, bahwa setelah kita percaya kepada Yesus Kristus, kita adalah ciptaan baru. Kita dulu hidup dalam dosa, tidak mengetahui dan memahami kebenaran dan keselamatan. Tetapi ketika kita ditebus dari dosa oleh karya penebusan Kristus, kita yang percaya kepada-Nya menjadi manusia baru. Kita termasuk orang yang diselamatkan, yang berarti kita tidak lagi hidup dalam yang lama, yang penuh dengan dosa. Kita sedang mengalami perubahan hidup.
Kata “ciptaan baru” yang Paulus katakan berasal dari kata dalam bahasa Yunani “kainê ktisis”. Saat Paulus menggunakan istilah “ciptaan baru”, itu mengarah kepada proses konversi iman menjadi Kristen. Dalam suratnya kepada Jemaat Korintus maupun Galatia, Paulus menghubungkan istilah “ciptaan baru” ini dengan kehidupan seseorang setelah berada di dalam Kristus, alias menjadi pengikut Kristus. Perubahan atau pembaruan yang dibicarakan Paulus bukanlah mengenakan tubuh yang baru. Kita tetap dengan tubuh kita sekarang, hanya saja jiwa dan karakter menjadi benar-benar baru, dan perubahan yang terjadi adalah ‘dari dalam ke luar’. Dalam suratnya kepada jemaat di Efesus, yang tercatat dalam Efesus 4:22-24, Paulus mengingatkan jemaat bahwa setiap orang Kristen atau pengikut Kristus, harus mengalami proses transformasi di dalam Kristus, yaitu proses menanggalkan cara hidup yang lama dan menerapkan cara hidup yang baru, yang selaras dengan kebenaran dan kekudusan Tuhan. Proses ini mengharuskan kita untuk terus menerus memperbaharui pikiran dan hati kita dengan beribadah, doa, membaca, merenungkan dan melakukan Firman Tuhan, dan mengalami proses pemuridan.
Rasul Yohanes dalam 1 Yohanes 2:15, memberikan peringatan kepada kita untuk tidak mengasihi dunia dan segala hal yang ada di dalamnya. Ketika kita menerima identitas baru kita di dalam Kristus, kita harus berhati-hati agar tidak terseret kembali ke dalam cara-cara dunia. Hal ini sejalan dengan apa yang Paulus tulis kepada jemaat di Korintus, yang tercatat di dalam 2 Korintus 6:17-18, di mana transformasi kita di dalam Kristus mengharuskan kita untuk dipisahkan dari dunia, artinya kita memiliki pola pikir, konsep, dan perilaku yang tidak serupa dengan dunia yang semakin rusak ini. Setelah menjadi pengikut Kristus, dipanggil untuk hidup secara berbeda. berjalan dalam ketaatan pada perintah Allah, dan menjadi saksi kasih dan anugerah-Nya di dunia. Kita harus menjaga hati dan pikiran kita dari gangguan dan godaan yang ada di sekitar kita, dan fokus pada kasih kita kepada Tuhan dan kehidupan yang telah Dia panggil untuk kita jalani.