Jurnal Renungan
Minggu ke-48 | Menjadi Teladan di dalam Kehidupan

Volume 1
Minggu
48

Menjadi Teladan di dalam Kehidupan
1 Timotius 4:12 dan 1 Petrus 2:21

“Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu. (1 Tim 4:12)
Menjadi panutan dan teladan memang tidak mudah. Banyak hal yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan. Di zaman teknologi yang semakin maju seperti sekarang ini, anak-anak lebih cenderung meniru tokoh-tokoh  dalam film,  media sosial, atau dalam permainan yang dimainkannya. Kata ‘teladan’ yang terdapat pada 1 Timotius 4:12, berasal dari kata Yunani “tupos” yang berarti model, gambar, ideal atau pola.   Secara umum keteladanan diartikan sebagai sikap, tingkah laku, perkataan dan perbuatan seseorang yang baik, yang dapat ditiru atau dicontoh. Timotius adalah anak didik rohani dari rasul Paulus. Timotius juga dikenal sebagai orang yang sangat baik dan setia kepada Paulus. Surat rasul Paulus kepada Timotius, khususnya yang tertulis di dalam 1 Timotius 4:1-16, mendorong Timotius untuk melawan ajaran sesat dan membangun iman jemaat Tuhan di kota Efesus, yang Paulus percayakan untuk digembalakan oleh Timotius; dan salah satu caranya adalah dengan Timotius selaku pemimpin jemaat memberikan teladan Paulus mendorong Timotius untuk tidak menjadikan usia mudanya sebagai penghalang bagi kepemimpinannya dan sebaliknya malah ia harus menjadi teladan bagi orang lain melalui perkataan, tingkah laku, kasih, iman, dan kemurniannya.

Bagi anak muda, mudah sekali untuk merasa bahwa mereka tidak memiliki pengaruh atau bahwa tindakan mereka tidak berarti. Tetapi pesan Paulus mengingatkan kita bahwa meskipun kita masih berusia muda, kita dapat membuat dampak yang signifikan di dunia sekitar kita, dengan menjalani kehidupan yang berkarakter dan berintegritas, sehingga kita dapat menginspirasi orang lain untuk melakukan hal yang sama. Menjadi teladan bagi orang lain lebih penting daripada bersikap asertif atau ingin membuktikan diri. Sebagai pengikut Kristus, kita harus berusaha untuk menjadi teladan dalam segala hal yang kita lakukan, menunjukkan kasih dan anugerah Kristus bagi orang-orang di sekitar kita. Dalam 1 Petrus 2:21, Petrus mengingatkan kita akan teladan utama yang kita miliki dalam diri Yesus Kristus. Kristus telah menderita untuk kita, menyerahkan nyawa-Nya untuk menebus kita dari dosa-dosa kita. Hidup-Nya diwarnai dengan kerendahan hati, kasih yang rela berkorban, dan ketaatan kepada Allah. Sebagai pengikut-Nya, kita dipanggil untuk meniru Dia, mengikuti jejak-Nya dan menjalani kehidupan yang mencerminkan karakter-Nya.

Bila kita melihat kedua ayat ini, 1 Timotius 4:12 dan 1 Petrus 2:21, kita bisa menyimpulkan pentingnya untuk menjadi teladan bagi orang lain, dan teladan yang paling utama adalah Yesus Kristus. Sebagai pengikut Kristus, kita harus berusaha untuk menjalani hidup yang mencerminkan karakter-Nya, bahkan ketika hal itu sulit atau tidak nyaman. Kita harus bersedia untuk menanggalkan keinginan dan ambisi kita sendiri demi orang lain, seperti yang dilakukan Kristus bagi kita. Dan kita harus ingat bahwa, bagaimana pun seberapa muda atau kurang berpengalamannya kita, kita memiliki Roh Kudus untuk membimbing dan memampukan kita untuk menjadi teladan seperti yang Tuhan kehendaki.


RUANG REFLEKSI:

(Pertanyaan reflektif untuk mendampingi)
PERTANYAAN ALKITAB:
  1. Jawab Mengapa Paulus mendorong Timotius untuk menjadi teladan?
  2. Jawab Siapakah teladan yang terutama yang perlu kita tiru, agar kita pun juga bisa memberikan teladan yang baik bagi banyak orang di sekeliling kita?
PERTANYAAN APLIKATIF:
  1. Jawab Apa tantangan dan kendala yang Anda hadapi untuk menjadi teladan bagi orang-orang di sekitar Anda?
  2. Jawab Keteladanan seperti apa yang Anda ingin lakukan bagi orang-orang di sekeliling Anda?
Note: Semua jawaban dan komitmen pribadi Anda bersifat private dan tidak dapat dibaca oleh orang lain kecuali anggota keluarga Anda sendiri yang ada di dalam 1 family team.

RUANG KOMITMEN:

KOMITMEN PRIBADI:
Login disini untuk mengisi kolom komitmen!
POKOK DOA:
Kemampuan untuk menjalani kehidupan yang memuliakan Tuhan dan menjadi teladan bagi orang-orang di sekitar kita, dengan meniru teladan utama yang kita miliki dalam Yesus Kristus, dengan menyerahkan hidup kita demi orang lain dan menunjukkan kepada dunia kasih dan anugerah dari Sang Juruselamat.

Jika Sahabat Keluarga memiliki pertanyaan terkait renungan pekan ini, silakan hubungi kami melalui email ke familyasateam@gmail.com
Bagikan renungan ini:

KATEGORI RENUNGAN

RENUNGAN TERBARU

MINGGU-51 | Diperbaharui dari Sehari ke Sehari
MINGGU-50 | Menjadi Pengelola Keuangan Keluarga
MINGGU-49 | Hidup Dipimpin oleh Roh Kudus
MINGGU-48 | Menjadi Teladan di dalam Kehidupan
MINGGU-47 | Gereja dan Pemuridan
Lihat Semua

ARTIKEL LAINNYA

Layaknya Batik, Keunikan dalam Keluarga Hadirkan Keindahan
Indonesia dikenal akan kemajemukan masyarakatnya yang memberi pengaruh pada berbagai aspek kehidupan, salah satunya dalam hal seni dan budaya seperti…
Jangan Pernah Percaya 5 MITOS tentang PACARAN Ini!
Sahabat Keluarga, seringkali kawula muda menghadapi tantangan dari mitos-mitos yang kerap kali dipercaya oleh generasi sebelumnya dan diteruskan ke generasi…
Hari Kebahagiaan Internasional: Bahagia Bersama Keluarga!
Setiap tahun, tanggal 20 Maret ditandai sebagai Hari Kebahagiaan Internasional, sebuah momen yang mengundang kita untuk merenungkan arti sejati dari…
Lihat Semua

KEGIATAN TERAKHIR

Happy Wife, Happy Life
Ungkapan "Happy Wife, Happy Life" yang berarti "Istri Bahagia, Hidup Bahagia" merupakan ungkapan yang sangat terkenal meskipun tentu saja kurang…
Lihat Semua