Jurnal Renungan
Minggu ke-50 | Menjadi Pengelola Keuangan Keluarga

Volume 1
Minggu
50

Menjadi Pengelola Keuangan Keluarga
1 Timotius 6:10; Lukas 16:8-10; 2 Korintus 9:10-11

“Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang dan karena memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.” (1 Tim 6:10 PBTB2)
Hampir seluruh kebutuhan hidup keluarga dibeli dengan menggunakan uang. Karena itu, kita harus memikirkan keuangan keluarga. Ketika uang keluarga tidak dikelola dengan baik, banyak masalah muncul. Tidak sedikit suami istri yang bercerai karena alasan keuangan. Ada sebagian orang yang mendapat kesan bahwa uang itu sumber masalah, padahal seperti yang Rasul Paulus ajarkan kepada Timotius, cinta uang adalah akar dari segala kejahatan, yang bisa membuat orang menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai masalah. Di sinilah pentingnya manajemen keuangan disadari, dipahami, dan diterapkan dalam kehidupan keluarga. Manajemen keuangan di sini meliputi  mengatur, mengelola, menyusun, mengalokasikan, dan mengevaluasi. Tuhan menghendaki kita selaku para murid-Nya untuk mengelola keuangan dengan bijak.

Dalam Doa Bapa Kami yang tercantum di dalam Matius 6:11, Yesus berkata – “Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya”. Doa ini menunjukkan bahwa kita harus belajar mengucap syukur dengan berapa pun berkat yang kita terima. Mencukupkan diri pada apa yang kita miliki (Ibrani 13:5), merupakan wujud sikap mensyukuri dan menghargai pemberian Allah. Inilah sikap yang perlu dimiliki sebagai orang yang percaya kepada Allah. Tidak penting seberapa banyak berkat yang Tuhan berikan, kita harus mampu mengelolanya dengan penuh ucapan syukur, menggunakan prinsip-prinsip yang benar dan bertanggungjawab di hadapan Tuhan. Hal penting lainnya yang harus kita pahami adalah tentang kepemilikan. Kita harus menyadari, bahwa semua yang kita miliki berasal dari Tuhan (Ulangan 8:17-18), dan fungsi utama dari segala materi yang kita miliki adalah dari, oleh, dan untuk kemuliaan Allah (Roma 11:36). Dengan demikian kita hanyalah menjadi pengurus atau penatalayan (‘steward’). Di satu sisi, Allah memang memberikan kesempatan bagi kita untuk menikmati apa yang kita miliki, selama kita menyadari bahwa itu adalah milik Tuhan yang dipercayakan kepada kita untuk dikelola dan dinikmati dengan prinsip yang benar. Berdasarkan pemahaman-pemahan di atas, kita perlu mengatur ulang dan merencanakan pengeluaran kita sebaik-baiknya. Berikut ini adalah beberapa hal praktis yang perlu kita perhatikan dalam mengelola keuangan keluarga:
  1. Kita harus terbuka dan jujur kepada pasangan mengenai situasi keuangan kita, dan bekerja sama sebagai sebuah tim untuk mengambil keputusan yang bijak dalam mengelola keuangan.
  2. Alokasi keuangan secara baik. Pedoman yang paling sederhana dan bisa diaplikasikan oleh banyak orang adalah seluruh penghasilan kita dipotong 10% untuk perpuluhan (Maleakhi 3:10; Matius 23:23). Juga upayakan untuk menyisihkan 10 % untuk disimpan. 
  3. Buatlah perencanaan keuangan (budgeting), kemudian catat dan evaluasi ulang semua pengeluaran yang ada.
  4. Pikirkan cara tertentu untuk meningkatkan penghasilan tanpa mengorbankan waktu bersama keluarga maupun waktu untuk Tuhan.
  5. Berdoalah bersama pasangan untuk kelemahan kita di bidang keuangan, misalnya: terlalu kuatir, terlalu boros, konsumtif, mudah iri dengan barang yang dimiliki orang lain, dan sebagainya.
  6. Ajarkan anak-anak Anda pentingnya memberi, menabung, dan membelanjakan uang dengan bijak. Libatkan mereka dalam pengambilan keputusan tentang keuangan keluarga, sehingga mereka pun dapat belajar menjadi penatalayan yang bertanggung jawab.
Kita harus ingat bahwa satu-satunya jaminan keamanan dan penyediaan kita bukanlah kekuatan kita sendiri, melainkan hanya Allah. Kita harus percaya kepada-Nya untuk memenuhi kebutuhan kita, dan mencari bimbingan serta kebijaksanaan-Nya dalam semua keputusan keuangan kita.


RUANG REFLEKSI:

(Pertanyaan reflektif untuk mendampingi)
PERTANYAAN ALKITAB:
  1. Jawab Mengapa cinta akan uang disebut sebagai akar dari segala kejahatan?
  2. Jawab Apa fungsi utama dari segala materi yang kita miliki?
PERTANYAAN APLIKATIF:
  1. Jawab Bagaimana masing-masing anggota keluarga mengelola keuangannya ? Apakah ada perencanaann (budgeting), pencatatan dan evaluasi secara berkala?
  2. Jawab Apa yang menjadi kendala utama bagi keluarga untuk melakukan pengelolaan keuangan keluarga?
Note: Semua jawaban dan komitmen pribadi Anda bersifat private dan tidak dapat dibaca oleh orang lain kecuali anggota keluarga Anda sendiri yang ada di dalam 1 family team.

RUANG KOMITMEN:

KOMITMEN PRIBADI:
Login disini untuk mengisi kolom komitmen!
POKOK DOA:
Kiranya Tuhan mencukupkan semua kebutuhan, dan kita dimampukan untuk mengelola keuangan keluarga dengan baik demi kemuliaan-Nya.
Jika Sahabat Keluarga memiliki pertanyaan terkait renungan pekan ini, silakan hubungi kami melalui email ke familyasateam@gmail.com
Bagikan renungan ini:

KATEGORI RENUNGAN

RENUNGAN TERBARU

MINGGU-51 | Diperbaharui dari Sehari ke Sehari
MINGGU-50 | Menjadi Pengelola Keuangan Keluarga
MINGGU-49 | Hidup Dipimpin oleh Roh Kudus
MINGGU-48 | Menjadi Teladan di dalam Kehidupan
MINGGU-47 | Gereja dan Pemuridan
Lihat Semua

ARTIKEL LAINNYA

7 Hal Parenting yang Setiap Ortu HARUS Ingat
Berjuang untuk memiliki pemahaman yang sama dalam hal mengasuh anak dan disiplin sering kali menjadi salah satu pergumulan terbesar yang…
Hari Keluarga Sedunia: Bersama Keluarga, Tangguh Hadapi Perubahan Iklim
Setiap tahun pada tanggal 15 Mei, dunia merayakan Hari Keluarga Sedunia. Peringatan ini, yang diprakarsai oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada…
5 Cara Membangun Self-Esteem Anak
Self-esteem atau keberhargaan diri bukan hanya penting bagi manusia dewasa. Self-esteem justu teramat penting untuk dibangun dan dirawat sejak dini,…
Lihat Semua

KEGIATAN TERAKHIR

Happy Wife, Happy Life
Ungkapan "Happy Wife, Happy Life" yang berarti "Istri Bahagia, Hidup Bahagia" merupakan ungkapan yang sangat terkenal meskipun tentu saja kurang…
Lihat Semua