Sahabat Keluarga, Abraham Kuyper pernah berkata, “Tidak ada suatu inci pun dalam kehidupan manusia yang di mana Yesus tidak mengatakan ini milikku.” Mandat budaya yang Allah perintahkan kepada manusia di dalam Kejadian 1:28 adalah untuk “memenuhi bumi ini dan berkuasa.” Kata memenuhi ini artinya to consecrated (menguduskan). Menguduskan bumi dengan keturunan-keturunan ilahi. Tugas lainnya untuk manusia adalah “menaklukkan” (Ibrani: Kabbash yang berarti mengolah atau mengerjakan). Dalam Kejadian 2:15 Allah menempatkan manusia di Taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu. Manusia harus mengembangkan, mengusahakan, dan memelihara untuk kemuliaan nama Tuhan. Setelah manusia jatuh dalam dosa, perintah “mengusahakan” ini mulai menyimpang arahnya karena bukan dilakukan untuk Tuhan. Dari Taman Eden, manusia mulai membangun Menara Babel, yang tujuannya membuat menara yang puncaknya sampai ke langit. Karya manusia begitu luar biasa berkembang pesat sampai sekarang, namun arah kebudayaannya adalah untuk melawan Tuhan. Kuyper berkata, “segala sesuatu yang ada dalam dunia ini haruslah dipersembahkan untuk kemuliaan-Nya. Manusia ada untuk Tuhan. Maka kebudayaan pun harus ditata menurut kehendak Tuhan dengan cara yang menyenangkan hati-Nya.”
Semua bidang yang dikembangkan manusia seperti Ekonomi, Politik, Budaya Hukum, Pendidikan, Kesenian, Kesehatan, Ilmu Pengetahuan, haruslah menjadi ekspresi iman kita. Misalnya politik harus menjadi ekspresi dari iman dan bukannya main licik-licikan, ekonomi adalah ekspresi dari iman untuk menolong membuka lapangan pekerjaan, hukum adalah ekspresi dari iman untuk menolong yang lemah, kesehatan sebagai ekspresi dari iman di mana para dokter Kristen dipakai Tuhan untuk membantu orang yang tidak mampu berobat tetap mendapatkan pelayanan kesehatan. Dunia hari ini kacau balau karena tindakan anak Tuhan yang tidak berfungsi menjadi garam dan terang dalam dunia ini. Menganggap bahwa dunia ini tidak kudus sehingga harus dijauhi dan tidak mau penginjilan dalam dunia pekerjaan, gereja = sakral (tempat melayani). Akibatnya tidak ada pemuridan dan penginjjlan dalam dunia marketplace padahal Yesus menghabiskan lebih banyak waktunya untuk berkhotbah, mengajar dan menyembuhkan serta menyelamatkan orang itu dilakukan bukan dalam sinagoge (tempat ibadah orang Yahudi), tetapi di luar sinagoge (dunia marketplace). Panggilan kita juga adalah untuk keluar dari tempat kita dan menjadi berkat bagi semua manusia. Kata “pergilah” berarti kita diminta Tuhan untuk pergi untuk ke ujung ujung dunia. Kita dipanggil dari dunia untuk menguduskan dunia agar Kristus menjadi Tuhan atas dunia ini.
Sahabat Keluarga, menjadi murid Kristus, kita diminta untuk berdampak bagi orang lain, menjadi berkat bagi orang lain. Saat ini kita banyak mendengar dan melihat kegerakan luar biasa penginjilan dan pemuridan di dalam dunia marketplace di mana Tuhan memanggil para kaum profesional untuk melayani Tuhan. Banyak para atlet, dokter, pengusaha, bankir, politisi, hakim yang terpanggil untuk mempersembahkan waktunya, uangnya, pengetahuannya bahkan hidupnya untuk membuka pelayanan sosial yang berdampak untuk membantu para petani, guru-guru di desa, orang sakit atau yang tidak mampu agar merasakan shalom Kerajaan Allah itu. Yesus sendiri di dalam Lukas 4:18-19 menyatakan kalau Dia datang juga untuk membawa shalom kepada orang miskin, buta, tertindas dan tawanan. Apakah anda sudah siap menjadi agen Kerajaan Allah?