Sahabat Keluarga, Injil Lukas Pasal 2 menggambarkan masa kecil Yesus sejak kelahiran-Nya hingga masa kecil-Nya. Hidup dalam tradisi Yahudi, Yusuf dan Maria membesarkan Yesus dalam aturan-aturan yang berlaku. Seperti yang dikatakan dalam Perjanjian Lama, seorang laki-laki Yahudi harus menghadap hadirat Tuhan setidaknya 3 kali dalam setahun, yaitu pada hari raya Roti Tidak Beragi, hari raya Tujuh Minggu, dan hari raya Pondok Daud (Ul. 16:16). Namun bagi mereka yang tinggal jauh dari Yerusalem seperti Yusuf, Maria dan Yesus, biasanya hanya akan menghadiri 1 hari raya saja seperti yang digambarkan pada bacaan minggu ini. Yesus tengah berkunjung ke Bait Allah pada hari raya Paskah, 7 hari setelah hari raya Roti Tidak Beragi. Setelah seluruh rangkaian perayaan selesai, Yusuf dan Maria pun hendak kembali ke Nazaret. Namun mereka tidak menyadari Yesus masih berada di Yerusalem. Setelah berupaya mencari di antara rombongan mereka, akhirnya mereka memutuskan kembali ke Yerusalem. Tiga hari kemudian, mereka menemukan Yesus berada di antara para alim ulama dan sedang berdiskusi dengan mereka. Seorang Anak berusia 12 tahun berdiskusi dengan para alim ulama!
Bisakah Sahabat Keluarga membayangkan bagaimana pikiran dan perasaan Yusuf dan Maria ketika menyadari Yesus yang masih berusia 12 tahun tidak ada di rombongan mereka? Tiga hari tanpa kabar tentang keberadaan Sang Anak. Tidak seperti saat ini yang dapat menyebarkan berita anak hilang melalui berbagai media, Yusuf dan Maria harus menyusuri jalan di antara kerumunan untuk mencari-Nya. Belum hilang rasa cemas itu, saat menemukan-Nya, ternyata Dia malah berdiskusi serius dengan para ahli agama. Wajar sekali jika emosi yang tak keruan tersebut tercetus melalui pertanyaan yang jika dibahasakan dengan bahasa kekinian menjadi, "Kok tega sih bikin orang tua sport jantung?!" Alih-alih marah, Yusuf dan Maria mengajak Yesus pulang dan tetap menjalankan peran mereka sebagai orang tua, bahkan dikatakan bahwa Yesus terus bertumbuh dalam hikmat yang membuat-Nya semakin dikasihi Allah dan manusia.
Sahabat Keluarga, anak akan terus bertumbuh memenuhi panggilannya. Terkadang sebagai orang tua mungkin Anda merasa heran, cemas dan ragu dengan perjalanan yang anak tempuh. Namun seperti yang minggu ini kita renungkan dari peran Yusuf dan Maria, orang tua perlu memberikan ruang bagi anak untuk bertumbuh dalam pengenalan akan Allah dan merasakannya dalam kehidupannya sehari-hari. Ruang bertumbuh ini menjadi ruang bagi anak untuk berproses mengenal dan menjawab panggilannya. Tanggung jawab Anda sebagai orang tua adalah untuk terus memastikan bahwa ruang itu ada dan aman bagi anak sehingga ia dapat berjumpa secara pribadi dengan Allah.