Jurnal Renungan
Minggu ke-6 | Penolong yang Sepadan: Pasangan Setara di Hadapan Tuhan

Volume 1
Minggu
6

Penolong yang Sepadan: Pasangan Setara di Hadapan Tuhan
Kejadian 2:18-20

"Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia." (Kej. 2:18)
Sahabat Keluarga, sejak bacaan pertama, kita telah sama-sama merenungkan karya Allah bagi dunia ini serta mandat Allah bagi manusia sebagai Imago Dei untuk merawat bumi serta segala isinya. Allah melihat, alangkah baiknya jika manusia memiliki seorang penolong yang akan bersama-sama dengannya memenuhi panggilan dari Allah. Menurut David John Atkinson (Teolog Anglikan dan penulis buku-buku Etika Kristen), frase 'penolong yang sepadan' (Ibrani: ezer keneg'do) memiliki arti yang begitu dalam, yaitu seseorang yang mengimbangi dan mendampingi sebagai rekan dan pelengkapnya. Artinya, tidak terkandung sifat inferior atau superior di antara sepasang manusia karena mereka berdua hadir untuk saling melengkapi kekurangan pasangannya.

Berbagai riset psikologi dan sosiologi tentang Work-Family Conflict (Konflik Pekerjaan-Keluarga) mengungkapkan bagaimana situasi di dalam keluarga memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap kinerja dan karier seseorang di lingkungan profesionalnya. Menurut James W. V. Zanden (penulis buku "Human Development"), Work-Family Conflict adalah situasi tidak menyenangkan yang salah satunya disebabkan oleh masalah relasi dengan pasangannya. Ada sebuah ungkapan yang cukup terkenal, "Di belakang setiap laki-laki sukses, ada perempuan hebat yang mendukungnya." Ungkapan ini sering disalahartikan seakan yang memiliki peran untuk mendukung hanyalah perempuan. Saat ini, mari kita ubah ungkapannya menjadi, "Di belakang setiap suami/istri yang sukses, terdapat pasangan hebat yang mendukungnya." Artinya, setiap suami atau istri dapat mencapai keberhasilan dalam karier, pelayanan, bisnis, dan rumah tangga berkat dukungan pasangannya sebagai penolong yang sepadan yang mendorong, menopang dan melengkapinya. yang mendorong, menopang dan melengkapinya.

Sahabat Keluarga, inisiatif Allah untuk membangun keluarga adalah agar setiap manusia dapat saling menolong dan mendukung sehingga dapat memenuhi mandat Allah kepada manusia. Seorang laki-laki dapat menjadi suami dan ayah yang baik dengan dukungan istrinya. Seorang perempuan dapat menjadi istri dan ibu yang baik dengan dukungan suaminya. Setiap laki-laki dan perempuan dapat menjadi pekerja, pengusaha, dan pelayan yang baik dengan dukungan pasangannya. Saat ini, pandanglah pasangan Anda, dan katakan padanya, "Terima kasih telah menjadi pasangan yang sepadan bagiku. Aku pun ingin terus belajar menjadi pasangan yang sepadan bagimu. Kiranya Tuhan menolong kita."

RUANG REFLEKSI:

(Pertanyaan reflektif untuk mendampingi)
PERTANYAAN ALKITAB:
  1. Jawab Apa yang tidak dapat ditemukan manusia di antara para hewan yang dinamakannya?
  2. Jawab Bagaimana Tuhan Allah menciptakan perempuan?
PERTANYAAN APLIKATIF:
  1. Jawab Berikan contoh hal-hal yang dapat Anda lakukan untuk menjadi penolong yang sepadan bagi pasangan Anda!
  2. Jawab Hal-hal apa yang membuat Anda sulit menjadi penolong yang sepadan bagi pasangan Anda?
Note: Semua jawaban dan komitmen pribadi Anda bersifat private dan tidak dapat dibaca oleh orang lain kecuali anggota keluarga Anda sendiri yang ada di dalam 1 family team.

RUANG KOMITMEN:

KOMITMEN PRIBADI:
Login disini untuk mengisi kolom komitmen!
POKOK DOA:
1. Kerendahan hati untuk memohon ampun kepada pasangan atas perilaku diri yang tidak mencerminkan pasangan yang sepadan
2. Kepekaan untuk sama-sama terus belajar menjadi pasangan yang sepadan
“Pernikahan yang hebat terjadi bukan karena keberuntungan atau kebetulan,
melainkan hasil dari investasi yang konsisten sepanjang waktu dalam bentuk
perhatian, pengampunan, kasih sayang, doa, sikap saling menghormati,
dan komitmen yang kokoh antara suami dengan istri.
(Dave Willis - Pembawa Acara TV  "Marriage Today")
Jika Sahabat Keluarga memiliki pertanyaan terkait renungan pekan ini, silakan hubungi kami melalui email ke familyasateam@gmail.com
Bagikan renungan ini:

KATEGORI RENUNGAN

RENUNGAN TERBARU

MINGGU-51 | Diperbaharui dari Sehari ke Sehari
MINGGU-50 | Menjadi Pengelola Keuangan Keluarga
MINGGU-49 | Hidup Dipimpin oleh Roh Kudus
MINGGU-48 | Menjadi Teladan di dalam Kehidupan
MINGGU-47 | Gereja dan Pemuridan
Lihat Semua

ARTIKEL LAINNYA

3 Kebiasaan Baru untuk Merawat Kesehatan Mental
Yuk pahami kenapa komitmen untuk melakukan sedikitnya 3 kebiasaan ini dapat merawat & menjaga kesehatan mental diri!1. Belajar Menikmati Makanan…
Hari Kebahagiaan Internasional: Bahagia Bersama Keluarga!
Setiap tahun, tanggal 20 Maret ditandai sebagai Hari Kebahagiaan Internasional, sebuah momen yang mengundang kita untuk merenungkan arti sejati dari…
3 Mitos yang Bikin Ortu TAKUT JUJUR di Depan Anak
Dalam berperan sebagai orang tua, kejujuran adalah teladan terbaik dalam membesarkan anak, bahkan akan menjadi warisan yang teramat sangat bermanfaat…
Lihat Semua

KEGIATAN TERAKHIR

Happy Wife, Happy Life
Ungkapan "Happy Wife, Happy Life" yang berarti "Istri Bahagia, Hidup Bahagia" merupakan ungkapan yang sangat terkenal meskipun tentu saja kurang…
Lihat Semua