Jurnal Renungan
Minggu ke-39 | Membangun Iman Keluarga di Atas Dasar yang Tepat

Volume 1
Minggu
39

Membangun Iman Keluarga di Atas Dasar yang Tepat
Matius 7:15-27

“Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.” (Mat 7:24)
Satu syarat yang harus diperhatikan oleh setiap orang yang ingin membangun rumah adalah rumah harus dibangun di atas batu atau tanah keras. Apapun bentuk fondasi rumah, fondasi harus berada di tanah yang keras. Dengan membangun di atas batu, maka rumah akan menjadi kuat. Ketika badai dan angin menerpanya, rumah tersebut akan tetap berdiri kokoh. Yesus menggunakan gambaran pembangunan rumah di atas dasar yang rapuh untuk menerangkan bahaya yang jauh lebih besar dari tindakan kita membangun hidup di atas dasar yang mudah goyah. Dasar yang mudah goyah bisa diartikan sebagai hikmat yang ditawarkan dunia kepada kita, pengetahuan, nasihat dan bantuan, di mana sebagian besar di antaranya baik dan bermanfaat. Namun hikmat, pengetahuan, nasihat dan bantuan dunia ini bisa membuat kita menyimpang dari firman-Nya.

Namun dasar yang bisa goyah juga bisa diartikan sebagai pengajaran-pengajaran sesat yang diajarkan oleh apa yang disebut sebagai ‘nabi-nabi palsu’ (Matius 7:15-23). Kita tidak bisa meremehkan bahaya yang ditimbulkan oleh ajaran yang sesat. Ajaran sesat membuat umat Tuhan ‘menyembah ilah palsu’ karena tidak mengenal Allah dan firman-Nya dengan benar. Dimulai dengan konsep yang salah tentang Allah,  konsep ini masuk lalu mulai mengubah seluruh pengenalan yang benar, merusak ibadah yang sejati, dan akhirnya membuat kehidupan umat Tuhan rusak. Bagaimana membangun iman keluarga di atas dasar yang benar? Keluarga perlu membaca Alkitab dan merenungkannya, di dalam setiap mezbah keluarga yang dibangun. Miliki sikap mau belajar dengan kerendahan hati di hadapan Tuhan, dan mohon kepada-Nya dalam doa agar apa yang diajarkan oleh firman-Nya benar-benar dipahami dengan tepat. Jadikan ini sebagai sebuah kebiasaan yang baik, dan orang tua perlu memberikan teladan untuk hal ini.

Baik orang tua maupun anak-anak juga perlu tertanam di dalam komunitas orang percaya, yang mendukung mereka untuk bertumbuh dalam pengajaran firman Allah yang benar. Di dalam komunitas akan ada orang-orang yang memiliki prinsip yang benar, yang bisa saling mengingatkan, saling mendorong, dan saling mendoakan agar setiap anggota memahami dan mempraktikkan prinsip Firman Allah yang benar. Masalah pasti timbul apabila kita mendasarkan hidup kita pada landasan apa pun selain daripada ketaatan dalam kerendahan hati kepada kebenaran Allah. Di dalam kekuatan-Nya, melakukan apa yang Allah firmankan merupakan satu-satunya jalan untuk memiliki kehidupan yang dibangun di atas dasar yang kukuh.


RUANG REFLEKSI:

(Pertanyaan reflektif untuk mendampingi)
PERTANYAAN ALKITAB:
  1. Jawab Apa yang disebut dengan pengajaran sesat?
  2. Jawab Selain pengajaran sesat, apakah yang dapat mengakibatkan seseorang atau sebuah keluarga membangun iman di atas dasar yang bisa goyah?
PERTANYAAN APLIKATIF:
  1. Jawab Hikmat, wawasan, atau pendapat siapakah yang paling Anda dengarkan selama ini?
  2. Jawab Bagaimana Anda dapat semakin baik dalam membangun dasar iman yang tepat bagi keluarga?
Note: Semua jawaban dan komitmen pribadi Anda bersifat private dan tidak dapat dibaca oleh orang lain kecuali anggota keluarga Anda sendiri yang ada di dalam 1 family team.

RUANG KOMITMEN:

KOMITMEN PRIBADI:
Login disini untuk mengisi kolom komitmen!
POKOK DOA:
Selalu memiliki sikap mau belajar dengan kerendahan hati di hadapan Tuhan.
Jika Sahabat Keluarga memiliki pertanyaan terkait renungan pekan ini, silakan hubungi kami melalui email ke familyasateam@gmail.com
Bagikan renungan ini:

KATEGORI RENUNGAN

RENUNGAN TERBARU

MINGGU-51 | Diperbaharui dari Sehari ke Sehari
MINGGU-50 | Menjadi Pengelola Keuangan Keluarga
MINGGU-49 | Hidup Dipimpin oleh Roh Kudus
MINGGU-48 | Menjadi Teladan di dalam Kehidupan
MINGGU-47 | Gereja dan Pemuridan
Lihat Semua

ARTIKEL LAINNYA

Hari Kebahagiaan Internasional: Bahagia Bersama Keluarga!
Setiap tahun, tanggal 20 Maret ditandai sebagai Hari Kebahagiaan Internasional, sebuah momen yang mengundang kita untuk merenungkan arti sejati dari…
3 Kebiasaan Baru untuk Merawat Kesehatan Mental
Yuk pahami kenapa komitmen untuk melakukan sedikitnya 3 kebiasaan ini dapat merawat & menjaga kesehatan mental diri!1. Belajar Menikmati Makanan…
5 Cara Membangun Self-Esteem Anak
Self-esteem atau keberhargaan diri bukan hanya penting bagi manusia dewasa. Self-esteem justu teramat penting untuk dibangun dan dirawat sejak dini,…
Lihat Semua

KEGIATAN TERAKHIR

Happy Wife, Happy Life
Ungkapan "Happy Wife, Happy Life" yang berarti "Istri Bahagia, Hidup Bahagia" merupakan ungkapan yang sangat terkenal meskipun tentu saja kurang…
Lihat Semua